memme.info – Kelompok Houthi di Yaman melanjutkan serangan agresifnya dengan meluncurkan dua rudal jelajah pada Kamis (13/6/2024), yang mengenai sebuah kapal kargo curah di Teluk Aden. Insiden ini mengakibatkan luka parah pada satu awak kapal, yang kemudian dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapal yang terkena serangan, M/V Verbena, yang berbendera Palau dan dimiliki oleh Ukraina serta dioperasikan oleh Polandia, mengalami kerusakan signifikan. Komando Pusat AS (CENTCOM) melaporkan bahwa kapal tersebut mengalami kebakaran dan awak kapal berusaha keras untuk memadamkan api. Salah satu pelaut sipil mengalami luka parah dalam serangan tersebut.
CENTCOM menyatakan, “Pesawat dari USS Laut Filipina (CG 58) telah melakukan evakuasi medis terhadap pelaut yang terluka ke kapal mitra terdekat untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.”
Laporan tersebut juga mencatat bahwa kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023, sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Palestina selama konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza. Meskipun serangan-serangan ini menyebabkan gangguan besar pada pelayaran internasional, korban jiwa tergolong jarang.
Kelompok Houthi menyatakan bahwa serangan terhadap kapal M/V Verbena adalah salah satu dari tiga serangan yang mereka lakukan dalam 24 jam terakhir, sebagai balasan atas serangan militer yang dilakukan oleh AS dan Inggris terhadap Yaman. “Ini adalah pembalasan atas kejahatan terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, dan juga sebagai respons terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap kami,” ujar kelompok tersebut.
Dalam laporan terpisah, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) melaporkan sebuah ledakan di dekat sebuah kapal dagang di Laut Merah, sekitar 80 mil laut barat laut pelabuhan Hodeida, yang di kontrol oleh Houthi. Insiden tersebut tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.
Sebelumnya, pada hari Rabu, kelompok Houthi juga mengklaim telah menyerang kapal Tutor, berbendera Liberia, dengan menggunakan drone laut dan udara serta rudal balistik. Serangan ini menyebabkan “banjir parah dan kerusakan pada ruang mesin” kapal tersebut, menurut CENTCOM.
Gangguan yang terus menerus di Laut Merah dan Teluk Aden telah memaksa banyak kapal kargo untuk mengalihkan rute mereka, menghindari Terusan Suez dan memilih jalur melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Hal ini mengakibatkan peningkatan biaya perjalanan dan asuransi, yang pada akhirnya membebani konsumen dengan harga yang lebih tinggi dan berpotensi meningkatkan inflasi.