memme.info – Tiongkok dan Rusia telah berbicara tentang meningkatnya konflik di Timur Tengah. Hal ini menyusul serangan terhadap pangkalan militer AS di Yordania yang menewaskan tiga tentara dan melukai beberapa lainnya pada hari Minggu di kota tersebut. Presiden AS Joe Biden menuduh Iran bertanggung jawab, namun dibantah oleh Teheran. Ia pun berjanji akan memberikan “jawaban”. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru di kawasan kaya minyak ini.
Pasalnya, kini kawasan tersebut juga berbahaya karena serangan Israel terhadap Hamas di Gaza yang tidak damai sejak Oktober, dan serangan rudal Houthi ke Tel Aviv, serta kapal AS dan Inggris yang menghancurkan seluruh wilayah jalur perdagangan dunia bersama. Mengutip AFP, Selasa (30/1/2024), China mengeluarkan pernyataan resmi melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri. Pemerintahan Presiden Xi Jinping telah mengimbau semua pihak untuk tetap tenang, memperingatkan bahwa pembalasan hanya akan memperburuk konflik. “Kami berharap semua yang terlibat bisa tenang dan ditahan…untuk menghindari proses pembalasan yang jahat dan mencegah berkembangnya konflik regional lebih lanjut,” kata Wang Wenbin, Selasa (30/1/2023). “Situasi di Timur Tengah saat ini rumit dan sensitif,” tegasnya.
Rusia juga mengajukan permintaan yang sama. Presiden Vladimir Putin menyerukan penurunan ketegangan di Timur Tengah. menggunakan strategi untuk mengurangi konflik. “Menurut kami, situasi secara keseluruhan mengkhawatirkan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Dia menekankan, “Inilah saatnya untuk bertindak untuk mengurangi ketegangan. Ini adalah satu-satunya hal yang dapat membantu kita mencegah penyebaran konflik, terutama di Timur Tengah, dan mengurangi ketegangan,” tambah Peskov.
Sebelumnya, Biden mengatakan serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan militer AS di tengah gurun, Tower 22, merupakan “hari yang berat” bagi Amerika Serikat. Ini adalah korban pertama warga Amerika di wilayah tersebut sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai.
“Meskipun kami masih mengumpulkan fakta tentang serangan ini, kami tahu bahwa itu adalah kelompok teroris yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak,” jelas Biden pada hari Senin. “Kami akan merespons,” kata Biden lagi.
Sementara itu, duta besar Iran untuk PBB mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa Teheran tidak ada hubungannya dengan serangan itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri juga menolak tuduhan Amerika dan Inggris.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani seperti dikutip IRNA mengatakan, “Pernyataan ini dibuat dengan motif politik. Di sisi lain, peristiwa ini memancing komentar dari Hamas. Juru bicara Sami Abu Zuhri mengatakan serangan di Yordania adalah “pesan kepada pemerintah AS.” “Situasi AS-Zionis yang terus berlanjut di Gaza dapat menyebabkan ledakan regional,” kata Abu Zuhri.