memme.info – Peneliti di Amerika Serikat telah menyampaikan peringatan mengenai potensi pandemi flu burung yang dapat melebihi keparahan pandemi COVID-19. Virus H5N1, yang telah muncul sejak 2020 di AS, kini menunjukkan penyebaran yang cepat di antara populasi burung liar di seluruh negara.
Deteksi H5N1 pada Mamalia
The Post melaporkan bahwa infeksi H5N1 telah meluas ke mamalia di empat negara bagian Amerika Serikat. Seorang pekerja susu di Texas telah dikonfirmasi terjangkit virus ini, dengan menunjukkan gejala mata merah dan saat ini mendapatkan perawatan dengan antiviral.
Pernyataan Ahli Epidemiologi
Dr. Suresh Kuchipudi, seorang peneliti flu burung, menyatakan bahwa H5N1 telah lama dianggap sebagai kandidat utama penyebab pandemi. Kini, dengan kemampuannya menular ke spesies mamalia, risiko pandemi meningkat.
Pandangan Global terkait Ancaman Pandemi
Dr. Kuchipudi menegaskan bahwa penyebaran H5N1 ke berbagai spesies di seluruh dunia menunjukkan ancaman nyata terhadap kesehatan global. John Fulton, seorang konsultan industri farmasi, memperkuat pandangan ini dengan menyatakan bahwa situasi saat ini bisa menjadi 100 kali lebih kritis daripada COVID-19, terutama jika H5N1 bermutasi dan mempertahankan tingkat kematian yang tinggi.
Statistik Kematian dan Perbandingan dengan COVID-19
Organisasi Kesehatan Dunia mencatat bahwa sejak tahun 2003, sekitar 52% kasus H5N1 pada manusia berujung fatal, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kematian COVID-19 yang saat ini kurang dari 0,1%.
Gejala dan Risiko Untuk Manusia
Flu burung menunjukkan gejala yang serupa dengan influenza umum, seperti batuk, nyeri tubuh, dan demam. Ada kekhawatiran bahwa individu yang terinfeksi dapat mengembangkan pneumonia parah, menambah risiko terhadap keselamatan publik.
Implikasi untuk Kesehatan dan Keselamatan Publik
Kesimpulannya, sementara dunia masih dalam pemulihan dari COVID-19, munculnya H5N1 sebagai ancaman pandemi yang serius memerlukan pengawasan yang ketat dan respons proaktif dari komunitas kesehatan global untuk menghindari krisis kesehatan lainnya.