memme.info – Diplomat China sedang menghadapi potensi pengusiran dari Filipina setelah penasihat keamanan Filipina, Eduardo Ano, secara langsung mengusulkan langkah tersebut. Ano menuduh China telah membocorkan percakapan telepon antara seorang laksamana Filipina dan seorang diplomat China terkait laporan berita mengenai pertikaian di Laut China Selatan.
Dalam transkrip percakapan telepon yang terungkap, laksamana Filipina disebut telah menyetujui penggunaan kapal kecil untuk pasokan marinir, yang dilakukan di kapal yang dilarang berlayar di Second Thomas Shoal. Selain itu, Ano menilai bahwa kedutaan besar China telah menyebarkan disinformasi, dan ia mendesak adanya tindakan tegas dan sanksi terhadap mereka.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, merespons dengan menyatakan bahwa komentar Ano dianggap provokatif, dan ia meminta para diplomat untuk tetap menjalankan tugas mereka. Konflik antara Filipina dan China di Laut China Selatan telah berlangsung sejak tahun sebelumnya, dengan Filipina meningkatkan aktivitasnya di perairan yang menjadi sengketa dengan China.
Amerika Serikat (AS), sebagai pendukung Filipina dalam perselisihan ini, telah memberikan dukungan. Departemen Luar Negeri AS telah menyatakan kesiapannya untuk mematuhi posisi Filipina dalam masalah ini. Saat ini, Kantor Presiden Filipina dan Kementerian Luar Negeri belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Ano.