memme.info – Pada suatu insiden tragis di Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Letda Inf Oktovianus Sokolray, Danramil 1703-4/Aradide, berpulang karena serangan yang dilancarkan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). TNI menggambarkan peristiwa ini sebagai pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia.
Kronologi Serangan di Pasir Putih
Kepergian Letda Oktovianus dari markas pada Rabu sore berakhir dengan penemuan jasadnya yang tergeletak dengan luka parah di wilayah Pasir Putih keesokan harinya. Mayjen TNI Nugraha Gumilar, Kapuspen TNI, menyatakan bahwa Letda Oktovianus telah menjadi korban penyerangan dan penembakan yang dilakukan OPM.
TNI Kecam Serangan Terhadap Perdamaian
TNI mengecam keras kegiatan OPM yang menentang upaya perdamaian dan pembangunan di Papua. Serangan ini dinilai sebagai suatu tindakan yang merusak harmoni serta upaya untuk menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.
Pelaksanaan Pemulasaraan dan Penghormatan
Proses pemulasaraan Letda Oktovianus telah dilakukan di RSUD Paniai, dan jenazahnya sedang dalam perjalanan menuju Nabire untuk dihadirkan di rumah duka keluarga almarhum.
Stabilitas Pasca-Insiden
Kapuspen TNI menegaskan bahwa situasi di wilayah Paniai saat ini terkendali dan kondusif. TNI dan Polri saat ini fokus pada operasi pengejaran terhadap pelaku serangan.
Penyelidikan yang dilakukan oleh TNI-Polri masih berlangsung untuk mengidentifikasi pelaku di balik serangan tersebut, dengan fokus awal investigasi tertuju pada pimpinan OPM Paniai, Matias Gobay.
Insiden ini menandai salah satu dari serangkaian tantangan keamanan yang dihadapi di Papua, menyoroti perlunya upaya bersama dalam mencapai perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.