memme.info – Pada Senin, 16 Desember 2024, ratusan massa yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat dan LSM menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta. Mereka menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menangkap Harun Masiku, tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.
Harun Masiku, caleg PDIP yang diduga terlibat dalam kasus suap PAW anggota DPR, telah menjadi buronan KPK sejak Januari 2020. Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka, KPK belum berhasil menangkapnya hingga saat ini. Kasus ini mencuat setelah KPK menangkap beberapa pihak yang diduga terlibat dalam suap tersebut, termasuk anggota DPR dan pejabat KPU.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, massa menuntut KPK untuk segera menangkap Harun Masiku dan mengungkap kebenaran di balik kasus suap PAW. Mereka membawa spanduk dan poster dengan tulisan “Tangkap Harun Masiku Sekarang Juga” dan “KPK Jangan Tebang Pilih”. Massa juga menyuarakan yel-yel dan orasi yang menuntut transparansi dan akuntabilitas dari KPK.
“Kami menuntut KPK untuk segera menangkap Harun Masiku. Sudah terlalu lama dia menjadi buronan dan tidak ada tindakan yang signifikan dari KPK. Kami ingin kebenaran diungkap dan keadilan ditegakkan,” kata salah satu orator dalam aksi tersebut.
Dalam konferensi pers yang diadakan setelah aksi unjuk rasa, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menangkap Harun Masiku. “Kami tidak pernah berhenti mencari dan mengejar Harun Masiku. Tim kami terus bekerja keras untuk mengungkap keberadaannya dan menangkapnya,” kata Alexander.
Alexander juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu memberikan informasi jika mengetahui keberadaan Harun Masiku. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk membantu kami dengan memberikan informasi jika mengetahui keberadaan Harun Masiku. Informasi dari masyarakat sangat penting bagi kami untuk menangkapnya,” tambahnya.
Aksi unjuk rasa ini menimbulkan berbagai respons dari publik. Beberapa pihak mengapresiasi langkah massa yang menuntut transparansi dan akuntabilitas dari KPK. Namun, ada juga yang mengkritik aksi tersebut sebagai bentuk tekanan yang tidak perlu terhadap lembaga penegak hukum.
“Saya sangat mendukung aksi ini. KPK harus segera menangkap Harun Masiku dan mengungkap kebenaran taruhan bola di balik kasus ini. Kami sudah terlalu lama menunggu keadilan,” kata salah satu peserta aksi.
Sementara itu, beberapa pihak lain berpendapat bahwa aksi unjuk rasa tersebut tidak akan banyak membantu dan justru dapat mengganggu proses penyidikan yang sedang berjalan. “Saya pikir aksi unjuk rasa ini tidak akan banyak membantu. KPK sudah bekerja keras dan kita harus memberikan mereka waktu untuk bekerja,” kata seorang pengamat hukum.
Aksi massa yang menuntut penangkapan Harun Masiku menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum. Meskipun KPK telah berupaya keras untuk menangkap tersangka, tekanan dari masyarakat dapat menjadi pendorong bagi lembaga tersebut untuk lebih intensif dalam melakukan pengejaran. Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya keadilan dan kebenaran yang harus ditegakkan demi kebaikan bersama.
